Manfaat Jeruk Bali - Jeruk Bali, manis dan kaya manfaat

asd
Jeruk bali adalah salah satu dari varian jeruk yang biasa kita temui hanya saja bentuknya lebih besar dan berkulit tebal. Nama latin jeruk bali yakni Citrus Maxima atau citrus grandis, sedangkan di pasar internasional jeruk bali juga disebut dengan nama pomelo. Meski namanya jeruk bali, namun bukan berarti buah ini berasal dari Bali. Karena faktanya belum ada yang mengetahui dari mana asal usul jeruk ini.
Pembudidayaan jeruk bali yang terkenal adalah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Namun, ada juga daerah di Bali yang banyak menghasilkan jeruk bali yakni Kintamani. Jeruk bali merupakan buah musiman yang hanya panen dua kali dalam setahun. Di Indonesia metode penanaman jeruk bali adalah dengan cara dicangkok. Jeruk yang dapat beradaptasi dengan baik di daerah yang kering ini banyak disukai karena rasanya yang manis dan agak berbeda dengan jeruk pada umumnya.
Tak hanya manis saja, jeruk bali juga disebut-sebut sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh karena dapat menyembuhkan luka dengan cepat, meningkatkan kesehatan gigi dan gusi, menurunkan tekanan darah, mencegah pilek dan flu atau mencegah kram kaki.
Beberapa kandungan dalam jeruk bali yaitu kalium, likopen, pektin, zat pembersih darah, dan tentunya vitamin C. Kandungan kalium yang besar pada jeruk bali dapat membantu kinerja otot dan syaraf manusia agar dapat bekerja lebih baik. Dengan kalium, darah akan tersimpan dalam bentuk glikogen. Bagi para penderita hipertensi, buah jeruk bali ini bisa menjadi obat karena dapat mengurangi tekanan darah tinggi.
Jeruk bali juga merupakan sumber likopen dengan kandungan 350 mikrogram per 100 gram pada daging buahnya. Likopen ini juga berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi kulit dari radikal bebas yang dapat menyebabkan timbulnya flek hitam pada kulit, jerawat, ataupun kanker kulit. Selain itu likopen juga berfungsi sebagai anti bakteri dan anti jamur.
Kandungan pektin pada jeruk bali juga cukup tinggi yaitu 3,9% pektin, sementara dalam setiap 15 gram pektin dapat mengurangi kadar kolestrol sampai 10%. Pektin adalah sejenis serat yang larut dalam air, menurut penelitian pektin ini juga dapat berfungsi mengurangi kolestrol, mencegah penyakit jantung, dan stroke. Manfaat lainnya yaitu dapat melindungi selaput lendir lambung dan usus sehingga organ tersebut terhindar dari infeksi.
Jeruk bali juga mengandung zat yang dapat membersihkan sel darah yang tua sehingga presentase volume darah (hematokrit) menjadi normal kembali. Hematokrit memang sebaiknya harus selalu terjaga kestabilannya. Apabila tubuh mengandung hematokrit yang rendah, maka akan menyebabkan anemia. Begitu pula sebaliknya, kandungan hematokrit yang terlalu tinggi juga menyebabkan hipertensi karena darah menjadi mengental.
Seperti buah jeruk lainnya, jeruk bali juga mengandung vitamin C yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Sama dengan kandungan likopen, jeruk bali juga mengandung vitamin C sebesar 350 mikrogram per 100 gram pada daging buahnya. Kadar vitamin C yang cukup dalam tubuh dapat membantu memperbaiki jaringan yang rusak atau pun kanker yang disebabkan oleh radikal bebas. Vitamin C ini juga dapat berfungsi sebagai penyembuh masalah pada gusi yang sering disebabkan karena aktivitas merokok. Oleh karenanya, buah ini sangat disarankan bagi para perokok. Pengonsumsian vitamin C yang cukup juga mencegah penuaan dini karena fungsinya yang dapat menghambat timbulnya enzim tirosinase yang membantu memperbanyak pertumbuhan pigmen. Karena vitamin C ini, pembentukan enzim tersebut pun terbatas dan kulit akan menjadi lebih cerah. 
Beberapa kandungan lain yang juga dimiliki jeruk bali adalah vitamin A, dan bioflavonoid yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Hal ini karena bioflavanoid ampuh menjaga dinding pembuluh darah agar tetap kuat dan dapat mengurangi peradangan selama masa kehamilan.


0 comments

Post a Comment